Manokwari (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi tahunan Provinsi Papua Barat pada Maret 2024 mencapai 1,42 persen (yoy) dengan indeks harga konsumen sebesar 103,82.

“Inflasi Papua Barat Daya lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi Februari 2024 yaitu 1,81 persen (yoy),” kata Kepala BPS Papua Barat Merry saat konferensi pers di Manokwari, Papua Barat, Senin.

Dia menjelaskan bahwa ada tiga kelompok pengeluaran yang menjadi penyumbang inflasi terbesar yaitu kelompok makanan minum dan tembakau 1,54 persen (yoy), kelompok transportasi 5 persen (yoy), dan kelompok restoran 2,65 persen (yoy).

Kelompok pengeluaran yang juga mengalami peningkatan indeks harga meliputi kelompok pakaian, perumahan, pemeliharaan rutin rumah tangga, rekreasi, perawatan jasa pribadi, dan lainnya.

“Kelompok makanan minuman dan tembakau memiliki andil inflasi 0,60 persen, transportasi 0,47 persen, dan restoran 0,17 persen,” ujar Merry.

Menurut dia, ada lima komoditas penyumbang utama inflasi Papua Barat Daya yaitu beras (0,58 persen), ikan tuna (0,48 persen), tarif angkutan udara (0,39 persen), ikan teri (0,39 persen), dan daging ayam ras (0,17 persen).

Inflasi Papua Barat Daya merupakan gabungan tiga kota IHK yaitu Kota Sorong dengan inflasi 0,93 persen (yoy), Kabupaten Sorong 2,18 persen (yoy), dan Kabupaten Sorong Selatan 3,85 persen (yoy).

“Tiga kota IHK di Papua Barat Daya mengalami inflasi, dan inflasi tahunan paling tinggi berada di Kabupaten Sorong Selatan,” ucap Merry.

Secara bulanan, kata Merry, inflasi Papua Barat Daya pada Maret 2024 tercatat 0,37 persen (mtm) berbanding terbalik dengan kondisi Februari 2024 yang mengalami deflasi sebesar 0,1 persen (mtm).

Komoditas penyumbang utama inflasi bulanan Papua Barat Daya meliputi beras 0,14 persen (mtm), ikan kakap merah 0,07 persen (mtm), sawi hijau 0,07 persen (mtm), buncis 0,06 persen (mtm), dan telur ayam ras 0,06 persen (mtm).

“Inflasi bulanan Kota Sorong 0,37 persen (mtm), Kabupaten Sorong 0,28 persen (mtm), dan Kabupaten Sorong Selatan 0,59 persen (mtm),” ucap Merry.

Sumber: Antara

Share.
Exit mobile version