Peternak ayam petelur di Desa Krawang Sari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan (Lamsel), mengeluhkan tingginya harga pakan ayam yang mengakibatkan harga telur naik dalam sepekan terakhir ini. 

Belum lagi risiko kematian pada unggas setiap harinya karena cuaca panas harus dihadapi para peternak. Kedua hal itu seakan menjadi dilema. 

Pairin, peternak ayam petelur mengungkapkan bahwa harga telur di tingkat peternak saat ini Rp28,500 per kilogram (Kg) dari sebelumnya hanya Rp26 ribu per Kg. 

“Jadi wajar jika di pasar harganya Rp30 ribu, karena dari kandang harganya sudah naik dari seminggu terakhir ini. Tapi biasanya gak lama nanti tutun lagi,” ujar dia saat ditemui kupastunta.co, Minggu (21/5/2023).

Menurut Pairin, naiknya harga telur disebabkan karena tingginya harga pakan ayam. Dalam sehari, pihaknya bisa menghabiskan pakan sebanyak 300 Kg. 

Namun meskipun harga pakan naik, ia mengaku hal tersebut tidak berpengaruh pada penurunan jumlah produksi telur. 

“Pakan yang kemasan 50 Kg harganya sekarang Rp300 ribu lebih, tadinya gak segitu. Kita punya 3 ribu ayam yang bisa menghasilkan 1,8 kuintal telur per hari,” ucapnya. 

Di samping itu ia juga mengeluhkan musim penyakit yang berdampak pada menurunnya produktivitas telur. Terlebih cuaca panas akhir-akhir ini membuat jumlah ayam hidup berkurang setiap hari. 

“Rata-rata per hari enam ekor ayam mati karena kepanasan juga uap gas dari kotoran ayam. Kita kalo masuk kandang aja kepanasan, apa lagi dengan ayam yang jumlahnya ribuan,” terang Pairin. 

Sumber : Kupas Tuntas

Share.
Exit mobile version