Dalam upaya memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi bertolak ke India untuk membujuk pemerintah India agar bersedia membuka kembali keran ekspor berasnya.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya India telah menutup keran ekspor beragam varian beras tahun ini. Mulai dari beras pecah sampai beras non-basmati. Hal itu dilakukan untuk mengendalikan pasokan di dalam negerinya dan demi menekan laju kenaikan harga beras. Keputusan India ini di tengah kekhawatiran global atas hasil panen menyusul efek domino El Nino yang melanda tahun ini.
“Kami ke India hari ini ingin melakukan penjajakan kembali. Kita ketahui bersama Pemerintah India masih menerapkan pembatasan perdagangan. Penguatan stok yang bersumber dari beras India akan terus kita proses,” kata Arief dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (19/12/2023).
Selain beras, kata Arief, penjajakan tersebut juga diupayakan untuk melobi India ihwal pengadaan importasi daging kerbau sebanyak 150.000 ton.
“Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk memastikan ketersediaan pangan yang ada di Indonesia berasal dari sumber yang terbaik dan tentunya harga yang kompetitif. Ini juga untuk optimalisasi kerja sama dengan berbagai pihak dalam penyediaan pangan dalam negeri,” kata Arief.
Adapun kunjungan kerja itu akan dilakukan selama 17-21 Desember 2023 ke depan.
Dari New Delhi Arief akan mengunjungi Lulu Mall dan Meat Processing di Lucknow. Berikutnya menuju Aurangabad dan Mumbai untuk menyelesaikan beberapa agenda di India.