Perekonomian Provinsi Jawa Timur (Jatim) sempat mengalami penurunan drastis akibat pandemi COVID-19. Penurunan ekonomi Jatim sempat anjlok hingga minus 2,36 persen.

Namun berkat strategi pemulihan yang dilakukan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, ekonomi Jatim kembali naik hingga melebihi rata-rata ekonomi nasional.

Khofifah memaparkan strategi sebagai upaya demi pemulihan perekonomian di wilayah provinsi setempat setelah pandemi COVID-19 melanda.

“Alhamdulillah, dengan beberapa strategi, perekonomian Jatim saat ini telah berada di posisi 5,24 persen dan itu melebihi rata-rata ekonomi nasional,” katanya di Surabaya, dilansir dari Antara, Rabu (13/9/2023).

Khofifah memaparkan, pemulihan perekonomian di Jatim salah satunya terdongkrak melalui penguatan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Selain itu melakukan pengembangan serta pendampingan hilirisasi pertanian. Misalnya tidak hanya sektor produksinya. Tetapi yang terpenting adalah penanganan pasca panennya sehingga bisa meningkatkan nilai tambah,” ujarnya.

Kemudian, dalam bidang layanan dasar. Khofifah menegaskan pelayanan dasar di Jatim menjadi prioritas utama.

“Kami ingin seluruh pemenuhan layanan dasar masyarakat bisa tercukupi. Sehingga saat anggaran minimal di bidang kesehatan 10 persen, Pemerintah Provinsi Jatim menganggarkan sebesar 16 persen,” katanya, mencontohkan. Begitu pula di bidang pendidikan, yang minimal standarnya 20 persen dianggarkan 26 persen.

“Itu merupakan komitmen nyata kami, salah satunya menempatkan layanan dasar masyarakat pada posisi prioritas,” ucapnya, menegaskan.

Upaya nyata demi peningkatan perekonomian Jatim tersebut telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak.

Share.
Exit mobile version