Staf Khusus (Stafsus) Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo mengajak masyarakat cerdas dalam memilih pemimpin Indonesia berikutnya. Dia mengingatkan agar masyarakat mencari pemimpin yang memiliki rekam jejak bagus dam memiliki kedekatan dengan rakyat.
“Masyarakat harus cerdas dalam memilih. Demokrasi mampu membawa keberhasilan kalau sadar mencari pemimpin yang rekam jejaknya bagus, prestasinya bagus saat memimpin, bukan mengekor saja, dan pemimpin yang memiliki kedekatan dengan rakyat dan mampu menjaga keragaman dan kemajemukan,” kata Romo Benny dikutip dari siaran persnya, Minggu (27/8/2023).
“Pemimpin itu harus bisa memelihara Pancasila. Itu yang harusnya dipilih,” sambungnya.
Dia menekankan bahwa Pancasila harus menjadi ideologi bangsa. Dengan begitu, masyarakat bisa hidup dengan aman, tanpa ada bentrokan atau perbedaan tajam, dan dapat membangun persaudaraan sejati;
“Pancasila juga menjadi ideologi yang bekerja. Ideologi hidup dan ideologi bekerja, itu aktualisasi Pancasila bagi Indonesia,” tuturnya.
Menurut dia, Pancasila juga tercermin di pemimpinnya yakni, pemimpin harus punya nilai keuatamaan, arate. Romo Benny menyampaikan pemimpin yang dipilih harus memiliki sifat bijaksana, tulus, berani, memiliki karakter, memiliki kebijaksanaan dan jiwa kemanusiaan serta totalitas untuk rakyat.
“Pemimpin harus punya, bukan hanya pengetahuan, tetapi etos, semangat kerja dan optimisme, serta dekat dengan rakyat,” ujarnya.
Romo Benny kembali mengingatkan masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas dan kritis. Dia berharap masyarakat dapat memilih pemimpin yang tak banyak melakukan dosa.
“Kalau kita gagal, tidak jadi cerdas dan kritis dan memilih tanpa melihat-lihat dahulu, ya kita gagal. Harapan saya, jadilah pemilih yang kritis, dan rebut ruang publik untuk menyebarkan kekritisan dan kecerdasan tersebut,” ucap dia.
“Terkhusus untuk tahun Pemilu 2024 besok: Pilihlah pemimpin, baik daerah maupun pusat, yang dosanya paling kecil,” sambung Benny.