Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan wilayah di Indonesia yang memiliki jumlah kasus stunting tinggi dengan total di atas 30 persen. Ketua Divisi Advokasi dan Legislasi PB IDI Ari Kusuma Januarto mengatakan Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua menjadi provinsi dengan temuan kasus terbanyak.
“Paling banyak Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua itu bisa di atas 30 persen,” kata Ari dalam konferensi pers daring, Rabu (28/6).
Menurutnya, ada pandangan masyarakat Indonesia bagian timur memiliki postur tubuh yang kuat ketimbang penduduk di bagian Indonesia lain. Namun, kata Ari, hal itu tidak bisa dijadikan tolok ukur seorang anak tidak stunting.
“Bisa saja badan besar juga kekurangan nutrisi,” ucapnya.
Di sisi lain, lanjut Ari, IDI melihat adanya tren penurunan temuan kasus stunting di Indonesia. Menurut catatan IDI, sebelumnya ada 24 persen kasus dan turun menjadi 21 persen secara.
“Penurunanya terbilang cukup baik, saat ini sudah mencapai 21 dari 24 persen,” katanya.
Stunting merupakan gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, sehingga dalam jangka pendek bisa menyebabkan gangguan perkembangan otak, motorik, metabolisme dan pertumbuhan fisik.
Ari pun mengimbau kepada seluruh ibu dan calon ibu untuk menjaga asupan nutrisi, baik pada masa sebelum mengandung maupun ketika membesarkan sang buah hati.
Sumber : CNN Indonesia