Lamek Ogapa (16) menjadi satu dari 157 anak di wilayah pegunungan Papua yang mendapatkan beasiswa pendidikan ke Jakarta. Ratusan anak-anak tersebut diberangkatkan dengan KM Ciremai dari Pelabuhan Jayapura menuju ke Ibu Kota, Senin (26/6/2023).
Lamek Ogapa mengaku tak menyangka dirinya yang berasal dari sebuah kampung di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke Ibu Kota dari Yayasan Pelita Harapan. “Saya rasa kagum karena bisa melihat hal-hal yang baru dan kapal yang sebenarnya saya tidak tahu, tetapi sekarang bisa ikut berangkat dari Jayapura ke Jakarta,” ungkapnya kepada Kompas.com, Senin (26/6/2023). Belajar di kota besar, ujarnya, merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi anak-anak Papua. “Saya mengucap syukur kepada Tuhan, karena sudah membuka perjalanan saya untuk bersekolah di luar Papua,” ucap siswa kelahiran 10 Mei 2007 tersebut.
Investasi SDM di Papua Pendiri Literasi For Everyone (LiFE), Kurniawan Patma mengatakan program beasiswa terhadap 157 anak Papua merupakan salah satu langkah investasi sumber daya manusia (SDM) di Papua. “Ini menarik bagi saya, karena bentuk keberpihakan riil terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Tentu ini akan berpengaruhi untuk untuk SDM di Papua,” ungkapnya kepada Kompas.com saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Kurniawan mengatakan, anak-anak asal Papua akan mendapatkan banyak hal baru di luar Papua. “Karena masalah klasik di Papua adalah kurangnya finansial. Dengan bantuan beasiswa mereka akan terfasilitasi dengan baik,” ujarnya.
Dosen Universitas Cenderawasih ini menyampaikan, 157 anak-anak Papua yang disekolahkan secara gratis di Jakarta itu diharapkan bisa kembali membangun kampung kelahiran mereka.
Dia mengatakan, hal ini menjadi penyembuh di tengah konflik yang terjadi di beberapa daerah yang ada di tanah Papua. “Dengan adanya anak-anak disekolahkan di luar Papua, menurut saya justru lebih baik, terutama anak-anak yang berada di daerah konflik di Papua,” ujar Kurniawan. Kurniawan berharap, pemerintah daerah pun bisa bersinergi dengan siapa pun, termasuk mereka yang sudah memberikan bukti nyata, dalam membangun SDM di Papua. “Pemerintah kemudian harusnya diam, tetapi segera jemput bola. Ini menjadi refleksi bagi pemerintah, sehingga bisa bersinergi dengan siapa pun,” harapnya.
Sumber : Kompas.com