Acara Satu dalam Cita kembali digelar, setelah sukses diselenggarakan pada 2022 lalu. Satu dalam Cita merupakan rangkaian acara yang terdiri dari pertunjukkan Sudamala: Dari Epilog Calonarang, Pasar Kangen, Sudamala Tour, Royal Heritage Dinner, Ruwat Bumi Pura Mangkunegaran, dan Lokakarya Kesenian di Pura Mangkunegaran, Solo.
Pertunjukkan Sudamala sendiri melibatkan ratusan seniman, pegiat seni, dan tenaga profesional. Belum lagi di Pasar Kangen yang diikuti oleh puluhan UMKM sehingga menghadirkan perputaran ekonomi yang lebih kencang di rangkaian acara tersebut.
Dukungan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terhadap penyelenggaraan Satu dalam Cita di Solo, Jawa Tengah, menasbihkan posisinya sebagai perbankan nasional yang konsisten berperan aktif dalam merawat kebudayaan luhur Indonesia.
Partisipasi penuh BCA dalam perhelatan ini diharapkan tidak hanya memberi dampak positif terhadap pelestarian senidan budaya Indonesia, tapi juga membawa multiplier effect terhadap perekonomian nasional.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyatakan bahwa BCA senantiasa mendukung kegiatan kesenian dan kebudayaan yang positif dan memiliki nilai yang selaras dengan perusahaan, sekaligus turut mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat.
“Kami meyakini Indonesia memiliki potensi ekonomi sangat besar dan membutuhkan identitassesuai jati diri bangsa. Namun tidak hanya itu, dampak ekonomi dari kegiatan kebudayaan ini dapat menimbulkan multiplier effect yang luar biasa. Mulai dari transportasi, menginap di hotel, hingga belanja, semua terdampak,” ujar Hera dalam konferensi pers acara Satu Dalam Cita, Jumat (23/6/2023).
Ia menambahkan, bayangkan jika semua itu turut dilakukan oleh tamu dan pengunjung lainnya, berapa banyak pelaku bisnis yang menerima manfaat, tentunya termasukseniman, pegiat seni, dan pelaku UMKM yang terlibat.
Konsisten jalankan program pelestarian budaya
Sebagai informasi, sebagai perusahaan yang mengedepankan praktik bisnis berkelanjutan, BCA senantiasa berupaya agar keberadaan perusahaan tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi atau profit, namun juga turut memberikan dampak positif bagi pemangku kepentingan dan lingkungan.
Atas dasar tersebut, dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) di bawah payung Bakti BCA, perseroan merancang rangkaian program inklusif untuk memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
Salah satu pilar dalam program Bakti BCA adalah Bakti Budaya yang merupakan perwujudan komitmen BCA dalam melestarikan ragam seni, budaya, dan tradisi nusantara. Program ini turut mengusung kolaborasi dengan sejumlah pelaku kesenian dan industri kreatif, merangkul generasi muda untuk turut melestarikan budaya bangsa, serta diselenggarakan secara holistik di penjuru Tanah Air.
Sebelum berpartisipasi dalam dalam acara Satu dalam Cita, BCA telah memiliki riwayat panjang dalam mendukung pelestarian budaya nusantara. Beberapa di antaranya adalah program “Wayang for Student” yang telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada generasi muda dalam melestarikan seni budaya wayang sejak tahun 2012.
Pecahkan rekor MURI
Atas konsistensi program budaya tersebut, BCA memecahkan rekor MURI sebagai “Perusahaan dengan Kegiatan Pelestarian Budaya Wayang Terbanyak”. Tidak hanya itu, untuk pertama kalinya, BCA menyelenggarakan pagelaran drama wayang berjudul “Hanoman: Ada Apa dengan Shinta?” dan pameran komik strip wayang pada Maret 2023.
Pagelaran ini melibatkan lebih dari 100 pemuda dan pelajar bertalenta, serta mencatat lebih dari 1.000 pengunjung yang berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga pihak kementerian/lembaga yang terkait dengan kebudayaan.
BCA juga terlibat aktif dalam pelestarian wastra khas Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Berkolaborasi dengan Perkumpulan Warna Alam Indonesia, BCA turut membina 28 perempuan penenun di sana untuk melestarikan tenun khas Timor Tengah Selatan dan menjadikannya produk eco fashion yang memberikan manfaat ekonomi bagi warga setempat, sekaligus turut melestarikan lingkungan.
Sumber : Liputan6.com