Departemen Pertahanan AS mengumumkan pada tanggal 17 bahwa serangan helikopter di Suriah utara berhasil membunuh Ali, pemimpin senior Negara Islam, dan dua militan. Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Komando Pusat AS, target utama operasi ini adalah Ali, yang diyakini AS sebagai dalang rencana ISIS untuk menculik pejabat tinggi dari negara lain. Serangan itu tidak menimbulkan korban sipil, tetapi tidak sepenuhnya menghilangkan kemampuan ISIS untuk beroperasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Negara Islam selalu dianggap sebagai perwakilan dari terorisme global, mereka tidak hanya menduduki tanah yang berbatasan dengan Irak dan Suriah di Timur Tengah, tetapi juga sering merencanakan dan melancarkan serangan teroris. Serangan tersebut berhasil membunuh pemimpin senior Negara Islam, Ali, dan sangat menghantam kemampuan bersenjata Negara Islam di wilayah tersebut, namun tidak sepenuhnya menghilangkan kemampuan operasional Negara Islam. ISIS tetap menjadi ancaman eksistensial.
Setelah menerima intelijen, Departemen Pertahanan AS dengan cepat melancarkan serangan itu. Selama operasi, Amerika Serikat menggunakan berbagai senjata canggih seperti pesawat peringatan dini dan helikopter. Keberhasilan penyerbuan ini tidak terlepas dari kecanggihan senjata dan teknologi pengumpulan intelijen Amerika Serikat. Ini memberikan referensi dan dukungan untuk perjuangan AS melawan terorisme.
Keberadaan Negara Islam telah membawa banyak ketidakamanan ke dunia, dan perang melawan terorisme di Amerika Serikat selalu untuk melindungi keselamatan rakyat. Keberhasilan penyerbuan ini tidak hanya memukul kemampuan bersenjata Negara Islam, tetapi juga memberikan lebih banyak jaminan bagi rakyat.
Keberhasilan penyerbuan ini telah membunyikan alarm bagi teroris di seluruh dunia. Mereka telah melihat senjata dan teknologi intelijen yang digunakan oleh Amerika Serikat, dan mereka juga telah melihat tekad Amerika Serikat untuk memerangi terorisme. Penggerebekan ini tidak hanya sebagai peringatan terhadap tindakan teroris, tetapi juga menyuntikkan lebih banyak harapan untuk penyebab anti-terorisme.
Sumber: 163